CT Scanner (Computed Tomography)
Saat ini perkembangan teknologi di seluruh dunia sangat diperlukan
dan berkembang dengan sangat pesat terutama dalam dunia IT (Informatic
Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam
aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia
IT adalah pada bidang kesehatan.
Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi
nuklir yang relatif cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini
disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak
dimiliki oleh unusr-unusr lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif
tersebut, maka banyak persoalan yang rumit yang dapat disederhanakan sehingga penyelesaiannya
menjadi lebih mudah.
Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus
benda padat. Sifat ini banyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu
pemotretan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti
sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film
sinar-x.
Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan
kedokteran. Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui
bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam
radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering
tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar
bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini
akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk
mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu
CT-Scanner (Computed Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir
seperti neutron, sinar gamma dan sinar-x.
Sistem CT Scanner
Peralatan CT
Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem komputer
dan sistem kontrol. Sistem pemroses
citra merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang
diamati (pasien). Bagian ini terdiri atas sumber sinar-x, sistem kontrol,
detektor dan akusisi data. Sinar-x merupakan radiasi yang merambat lurus, tidak
dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet dan dapat mengakibatkan zat
fosforesensi dapat berpendar. Sinar-x dapat menembus zat padat dengan daya
tembus yang tinggi. Untuk mengetahui seberapa banyak sinar-x dipancarkan ke
tubuh pasien, maka dalam peralatan ini juga dilengkapi sistem kontrol yang
mendapat input dari komputer.
Bagian keluaran
dari sistem pemroses citra, adalah sekumpulan detektor yang dilengkapi sistem
akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik-dalam hal ini
radiasi-menjadi besaran listrik. Detektor radiasi yang sering digunakan adalah
detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ini ditembus oleh radiasi maka
akan terjadi ionisasi. Hal ini akan menimbulkan arus listrik. Semakin besar
interaksi radiasi, maka arus listrik yang timbul juga semakn besar. Detektor
lain yang sering digunakan adalah detektor kristal zat padat. Susunan detektor
yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi dalam hal fungsi
semua detektor adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas sina-x seletalh
melewati obyek. Dengan membandingkan intensitas pada sumbernya, maka atenuasi
yang diakibatkan oleh propagasi pada obyek dapat ditentukan. Dengan menggunakan
sistem akusisi data maka data-data dari detektor dapat dimasukkan dalam
komputer. Sistem akusisi data terdiri atas sistem pengkondisi sinyal dan
interface (antarmuka ) analog ke komputer.
Gambar CT Scanner:
Referensi: http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3d.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar