Selasa, 19 Maret 2013

Protokol


Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur komunikasi antar modul-modul yang ekivalen. Protokol  berisi sejumlah prosedur tentang cara kerja entitas dalam suatu lapis untuk dapat memberikan pelayanan sesuai lapis tersebut.

Protokol diperlukan sebagai sebuah aturan baku agar komputer yang tergabung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi. Setiap komputer dalam sebuah jaringan dapat berkomunikasi asal dapat menggunakan protokol yang sama.

Protokol yang banyak digunakan di internet adalah adalah protokol TCP/IP yang terdiri dari empat lapisan, yaitu lapisan application, transport, internet dan network accsess. Masing-masing lapisan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
1.      Lapisan application
bertugas mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai.
2.      Lapisan transport
berfungsi untuk memecah data dari lapisan application menjadi segmen-segmen dan membangun hubungan dari satu titik ke titik lainnya.
3.      Lapisan internet
bertugas untuk mengirim packet atau datagram (sekelompok da-ta) dari satu lokasi kelokasi lainnya.
4.      Lapisan network accsess
bertanggung jawab untuk memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Alamat IP terdiri dari dua bagian, yaitu bagian alamat jaringan dan bagian alamat host. Yang disebut host adalah perangkat-perangkat yang ada di dalam sebuah jaringan seperti komputer (server dan client), router dan sebagainya. Perangkat-perangkat tersebut digabungkan menjadi satu jaringan. Setiap alamat IP memiliki alamat host sekaligus alamat jaringan.

Alamat IP digunakan untuk pengalamatan komputer ataupun peralatan lain yang terhubung ke internet. Alamat IP memiliki format bilangan binner ukuran 32 bit (32 digit), namun untuk memudahkan pembacaan, alamat IP dibuat dalam membentuk empat angka desimal yang dipisahkan dengan titik. Masing-masing angka desimal tersebut disebut oktet karena terdiri dari delapan digit bilangan biner.

Saat ini banyak sekali peralatan yang terkoneksi ke internet sehingga alamat IP yang masih tersedia saat ini menjadi terbatas. Untuk itu, ada beberapa hal yang kemudian dilakukan untuk menghemat alamat IP, yaitu IP private dan subnetting.
  1. Ip private
Salah satu menghemat IP adalah dengan menggunakan IP private untuk host yang tidak secara langsung terkoneksi keinternet. Penggunaan IP private digabungkan dengan network address translation (NAT) dimana hanya satu buah alamat IP yang digunakan di internet di seluruh jaringan. Sebuah server NAT berfungsi sebagai jalan keluar masuk jaringan tersebut ke dan dari internet. Sering kali server ini di sebut server gateway.
2.   Subnetting
Terkadang dalam sebuah jaringan, tidak semua alokasi IP yang tersedia digunakan, hal ini sangat memboroskan alamat IP yang sifatnya terbatas. Untuk itu maka digunakan subnetting dimana ukuran besarnya jaringan tidak dibagi menurut kelas melainkan lebih bebas sesuai keperluan. IP ini sering juga disebut IP classless. Saat ini, alamat IP yang banyak digunakan di internet adalah Ipv4 yang sebentar lagi hampir habis digunakan. Oleh karena itu, diciptakan Ipv6 yang memiliki daya tampung yang lebih besar. Ipv6 memiliki panjang 16 byte (128 bit/digit) dengan format penulisan dalam delapan bilangan heksa decimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik dua.
Domain name Sistem (DNS) berfungsi menerjemahkan sebuah alamat yang berupa kata-kata alamat IP. Hal ini digunakan untuk memudahkan manusia untuk mengingat sebuah alamat di internet karena pada dasarnya manusia lebih mudah mengingat kata dari pada angka.
DNS bertugas menerjemahkan nama domain seperti www.gmail.com menjadi alamat IP yang di menegrti oleh komputer. Ketika DNS menerima sebuah permintaan, server DNS dapat melakukan salah satu dari empat hal berikut sesuai dengan kondisi yang ditemui:
1.    Menjawab permintaan tersebut karena server DNS sudah mengetahui alamat IP dari domain yang diminta.
2.    Menghubungkan server DNS lain untuk mencari alamat IP dari domain yang diminta.
3.    Mengirimkan pemberitahuan kepada pihak yang meminta bahwa ia tidak tahu domain yang dimaksud dan memberitahu alamat IP dari server DNS yang mengetahui domain tersebut.
4.    Mengembalikan pesan kesalahan bahwa domain yang dimaksud tidak valid.
 
Aplikasi-aplikasi terdistribusi memiliki lebih dari satu komponen yang dapat saling berkomunikasi. Dalam sebuah aplikasi terdistribusi perlu adanya protokol atau standar supaya setiap aplikasi yang berlainan vendor atau pembuatan dapat saling berkomunikasi dengan baik.
Dalam membuat aplikasi terdistribusi, program yang dibuat perlu memiliki toleransi yang tinggi terhadap kesalahan.

Protokol-protokol pada jaringan data publik ada beberapa tipe sesuai dengan fungsinya, yaitu protokol  pelanggan, protokol pada jaringan, dan protokol antar jaringan.
·         Protokol pelanggan.
Protokol yang berhubungan langsung dengan pelanggan ini berfungsinya untuk menangani penyambungan dan pentransferan data antara jaringan (DCE) dan pemakai (DTE).
·         Protokol Jaringan.
Protokol jaringan merupakan protokol yang mengatur komunikasi data di dalam jaringan data tersebut.  Setiap jaringan data publik dapat secara bebas mengatur sendiri protokol jaringan yang akan dipakai. Hal ini tergantung pada topologi dan kondisi jaringan setempat.
Protokol pada jaringan untuk :
a.  Mengatur penyambungan dan pemutusan hubungan antara pemakai jaringan.
b.  Pengontrol kesalahan dan pengatur prioritas pemakai jaringan.
c.  Sinkronisasi proses serta pengatur aliran data (routing).
d.  Menghindari duplikasi.
e.   Memaksimalkan dan mengefisienkan kerja jaringan.
·         Protokol antar jaringan.
Protokol ini digunakan untuk hubungan antar jaringan data. Jadi merupakan antar dua sistem yang berbeda .




Referensi:


 


Sabtu, 09 Maret 2013

Permasalahan Sistem Terdistribusi


Permasalahan Dalam Sistem Terdistribusi

Kelemahan pada sistem terdistribusi adalah :
* Kesulitan dalam membangun perangkat lunak .
Kesulitan yang akan dihadapi antara lain : bahasa pemrogramman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
* Masalah Jaringan
Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer,maka isu2 yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
* Masalah Keamanan
Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakanhal yang mutlak maka muncul masalah2 yang berkaitan dengan keamanandata dll.



Contoh sistem terdistibusi:
  • Internet = Interconnection Network
  • Intranet
  • Mobile Computing
  • Automated banking systems
  • Tracking roaming cellular phones
  • Global positioning systems
  • Retail point-of-sale terminals
  • Air-traffic control
Dari uraian diatas,maka terlintas dibenak kita. Mengapa perlu sistem terdistribusi?. Berikut ini akan dipaparkan beberapa alasannya, yaitu:
  • Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang  lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
  • Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi  perbankan, komersial)
  • Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan  mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
  • Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
  • Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga  software (berkas, basis data, obyek data).
  • Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Adapun masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat  dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
  • Software – bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan


Sumber : http://dwyliverpudlian.blogspot.com/2011/04/keuntungan-dan-permasalahan-sistem.html
http://stralen2ty.wordpress.com/2010/02/16/permasalahan-sistem-terdistribusi/